Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hipnoterapi membantu anda dalam proses penyembuhan diri

 

Hipnoterapi membantu anda dalam proses penyembuhan diri (Self Healing)

Sobat Hypno, hari ini sabtu week end loh! Siapa nih yang sudah membuat agenda healing-healing di week end ini? Hayooo acungkan tangan!  Hehehe. Belakangan ini, healing sering di ucapkan teman-teman di circle kita loh atau di kalangan milenial gen Z istilah kata ini malah lebih sering mereka pergunakan. Kali ini kita akan membahas healing dari kacamata psikologis yang lebih tepat dikenal dengan istilah Self Healing atau penyembuhan diri. Self healing merupakan istilah yang seringkali dikaitkan dengan kesehatan mental. Self healing dimaknai proses untuk menyembuhkan diri sendiri dan dalam kasus kesehatan mental menjadi penyembuhan diri dari luka batin.

Pengertian Self Healing

Mengutip situs Berkeley Well Being Institute, self healing atau penyembuhan diri didefinisikan sebagai proses penyembuhan dari kesehatan yang buruk, biasanya terkait dengan kesehatan emosional, tapi self healing juga terkait dengan kesehatan fisik yang menyertainya (perlu diingat jika kesehatan emosional dan fisik seringkali saling terkait)

Self healing bukan istilah yang umum dalam penelitian psikologi. Meski begitu, proses self healing dari hal-hal traumatis, depresi, kecemasan, dan stres merupakan topik yang sering dipelajari terkait penyembuhan pikiran.

Sementara itu, menurut psikolog Nathalia Nindi Kristyaningrum MPsi, healing seringkali disalahgunakan sebagai pelarian dari tuntutan tugas dan tanggung jawab. 

Padahal sebenarnya self healing merupakan pemulihan dari kondisi emosional yang buruk.

" Self healing secara sederhana didefinisikan sebagai proses pemulihan dari kondisi emosional yang buruk dan terpendam dalam jangka waktu cukup lama sehingga menyebabkan kelelahan mental dan fisik," kata Nindi yang concern terhadap masalah psikologi klinis dewasa.

Menurut Dr dr Fidiansjah, SpKJ, MPH, dikutip dari Detik Health, individu yang sehat secara mental mampu mengelola stres dengan mengubah stressor menjadi bentuk normostress. Sehingga tidak menjadi beban pikiran yang berlarut-larut dan tidak terjadi kelebihan hormon sitokin yang turut berpengaruh negatif pada kesehatan fisik.

Mengutip pijar psikologi
, Self-healing adalah sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin. Metode ini dilakukan saat seseorang menyimpan luka batin yang mengganggu emosinya. Self-healing berguna untuk menyelesaikan unfinished bussines yang berakibat pada kelelahan emosi seseorang.

Sebagian besar orang pernah mengalami kelelahan emosional dalam berbagai bentuk. Seperti sedih karena kepergian orangtua, cemas terhadap masa depan, gagal meraih sesuatu, mengalami peristiwa yang tidak diinginkan, marah pada kesalahan diri sendiri, dan sebagainya. Lalu, apa yang harus dilakukan? Siapa yang seharusnya menyembuhkan luka itu?

Untuk yang belum selesai dengan masalah emosinya sendiri, beberapa cara di bawah ini semoga bisa membantu menyembuhkan diri sendiri dari dalam.

Untuk yang belum selesai dengan masalah emosinya sendiri, beberapa cara di bawah ini semoga bisa membantu menyembuhkan diri sendiri dari dalam.

       1. Me Time

Masalah yang belum selesai pada sebagian orang umumnya berkaitan dengan kehadiran orang lain. Me time ini berguna untuk membuat setiap orang memikirkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, diri kita masih bisa memilih untuk bahagia.

Saat seseorang terlalu sibuk memikirkan orang lain, terkadang ia lupa memikirkan diri sendiri. Meluangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan membuat kita merasa lebih bermakna.

Membuat kita merasa bahwa pusat dari segala kehidupan ini adalah diri sendiri. Orang lain hanyalah pelengkap kebahagiaan.

       2. Berdialog dengan Diri Sendiri

Bicaralah pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya diinginkan. Jujur pada diri sendiri lebih baik ketimbang melampiaskan segala perasaan buruk kita pada sesuatu. Satu-satunya orang yang mampu berbicara dengan lubuk hati terdalam adalah diri sendiri. Saatnya mulai memahami diri sendiri untuk bisa bersyukur atas apa yang hidup ini berikan. 

       3. Berdamai dengan Keadaan

Mengingat kembali peristiwa-peristiwa buruk yang masih membekas di hati memang tak terhindarkan. Setiap orang berhak marah atas hal itu. Orang yang hatinya terluka sangat dalam tidak akan dengan mudah melupakannya. Namun, apakah dengan menyalahkan keadaan atas atas semua peristiwa buruk itu bisa dibenarkan? Apakah dengan mengutuk keadaan bisa membuat batin kita tenang? Tidak. Alangkah lebih bijaknya kita jika mencoba berdamai dengan keadaan. Menerima setiap keadaan yang menimpa kita ini sebagai guru kehidupan yang menempa pribadi kita lebih baik lagi

       4. Mindfullness

Mindfulness adalah berpikir dengan kesadaran yang penuh. Mengelola pikiran, perasaan, dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiran kita. Memaknai setiap peristiwa dan kejadian yang pernah kita alami dengan lebih sehat. Mindfulness dapat meningkatkan self-compassion dan kebermaknaan hidup.

Mindfulness bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mencari tempat yang sekiranya tenang, kemudian memejamkan mata. Fokus terhadap diri sendiri dan segala pikiran yang kita miliki. Dengan penuh kesadaran, cobalah untuk memahami setiap pergulatan emosi yang ada di dalam diri. Mindfulness ini akan lebih baik jika kita melakukannya secara rutin. Misal, satu sebelum berangkat ke kantor, kampus, sekolah, dan sebagainya.

       5. Meningkatkan self-compassion

Self-Compassion adalah kemampuan untuk memahami keadaan emosi diri sendiri dan juga respon emosi atas penderitaan yang dialami dengnan disertai keinginan untuk menolong diri sendiri. Melalui  self-compassion, seseorang dapat memahami dirinya sendiri.

Self-compassion mampu membuat orang memaknai pengalaman yang tidak nyaman dengan emosi yang berbeda. Artinya, ketidaknyamanan yang dimiliki seseorang dapat dimaknai secara positif jika meningkatkan self-compassion. Meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri, merespon peristiwa buruk dengan perasaan lapang dada, dan selalu berupaya membebaskan diri dari duka yg berlarut.

       6. Jadikan penyesalan sebagai kekuatan

Sebagian orang pernah mengalami hal yang memalukan dalam hidupnya. Sebagian lain juga pernah berbuat kesalahan yang sudah disesalinya. Namun, tidak sedikit pula mereka yang menyesal tak ada habisnya, hingga menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Gelisah, cemas dan terus memikirkan hal tersebut membuat hati seseorang lelah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia terkadang bisa menekan perasaan gelisah dan sesal itu. Kita bisa saja mengabaikan pikiran-pikiran yang mengganggu itu dengan menyibukkan diri. Namun, dengan mengabaikan perasaan itu justru akan membuat emosi kita makin lelah. Sebab, perasaan itu bisa muncul kapanpun

Oleh karena itu, jadikanlah sebuah penyesalan terberat sekalipun di dalam hidup kita ini sebagai pelajaran. Boleh sesekali mengingat kejadian itu, tapi gunakanlah sudut pandang yang berbeda. Bicaralah pada diri sendiri bahwa melakukan kesalahan itu wajar. Yang perlu dilakukan hanyalah belajar untuk tidak mengulanginya.

       7. Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya

Setiap orang punya kisah masa lalunya masing-masing. Tidak sedikit mereka memiliki masa lalu yang kelam hingga membuat masa kininya tidak tenang. Namun, kita tidak bisa mengubah peristiwa yang telah terjadi. Sebagai manusia, yang bisa dilakukan hanyalah mengubah respon kita terhadap masa lalu itu. Untuk itu, jadikanlah masa lalu sebagai guru yang mendewasakan. 

Masa lalu hadir di masa kini bukan untuk terus disesali, tapi untuk dimaknai. Memaknai kembali pengalaman masa lalu dengan respon yang positif sangat membantu penyembuhan hati kita.

       8. Menulis ekspresif

Menulis punya kekuatan untuk menyembuhkan diri kita dari dalam. Menulis ekspresif adalah menulis untuk mengutarakan segala perasaan yang dialami. Tidak perlu memperhatikan aturan seperti tanda baca, ejaan, dan sebagainya. Intinya, menulis ekspresif adalah sebuah upaya untuk mengungkapkan segala emosi yang dirasakan saat stress datang. Dengan menuliskan segala kekesalan itu dapat membantu kita untuk melihat masalah dari sudut pandang yang lain.

Setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri. Setiap luka batin, masa lalu yang kelam, pengalaman pahit, kegagalan hidup hanyalah sebuah peristiwa. Setiap peristiwa bisa disikapi dengan bijaksana dan setiap luka yang membekas bisa disembuhkan. Setiap hal buruk di dunia ini akan terus terjadi, maka maknailah semua luka itu sebagai ujian perjalanan hidup.


Self Healing itu penting, seberapa Urgent ?

 

Urgensi  Self-Healing

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kesehatan mental seringkali terabaikan. Padahal, kesehatan mental yang baik adalah fondasi penting bagi kesejahteraan hidup secara keseluruhan. Self-healing menjadi semakin penting karena berbagai alasan:

a.     Meningkatnya Stres dan Tekanan

Tuntutan hidup yang semakin tinggi, baik dalam pekerjaan, hubungan, maupun sosial, dapat menyebabkan stres dan tekanan yang berkepanjangan. Jika tidak dikelola dengan baik, stres kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental dan fisik.

b.     Trauma dan Luka Batin

Pengalaman traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, atau bencana alam, dapat meninggalkan luka batin yang mendalam. Luka ini perlu disembuhkan agar tidak terus memengaruhi kualitas hidup seseorang.

c.      Kecemasan dan Depresi:

Gangguan kecemasan dan depresi semakin umum terjadi. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, dan produktivitas kerja. Self-healing dapat menjadi langkah awal untuk mengatasi masalah ini.

d.     Perubahan Gaya Hidup

 Perubahan gaya hidup yang drastis, seperti pandemi COVID-19, dapat memicu ketidakpastian dan kecemasan. Self-healing membantu individu beradaptasi dengan perubahan dan menemukan keseimbangan baru.

e.     Kebutuhan akan Pertumbuhan Pribadi

Self-healing bukan hanya tentang mengatasi masalah, tetapi juga tentang pertumbuhan pribadi. Melalui self-healing, individu dapat lebih mengenal diri sendiri, memahami emosi, dan mengembangkan potensi diri.

Siapa yang Perlu Melakukan Self Healing?


Berikut ini adalah beberapa tanda seseorang perlu melakukan self healing:

  • Sulit tidur di malam hari
  • Lebih sensitif, seperti mudah menangis, mengeluh, dan tersinggung
  • Sering punya pikiran negatif
  • Mudah putus asa dan pesimis
  • Sulit memaafkan dan mempercayai orang lain
  • Tidak peduli pada lingkungan sekitar
  • Sulit fokus dan konsentrasi

Dampak Mengabaikan Self-Healing

Mengabaikan self-healing dapat memiliki konsekuensi negatif, antara lain:

  • Masalah Kesehatan Mental yang Lebih Serius: Stres dan emosi negatif yang tidak terkelola dapat berkembang menjadi gangguan mental yang lebih serius, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau PTSD.
  • Masalah Kesehatan Fisik: Kesehatan mental dan fisik saling berkaitan. Stres kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan fisik, seperti penyakit jantung, gangguan pencernaan, dan gangguan tidur.
  • Hubungan yang Tidak Sehat: Luka batin dan emosi negatif yang tidak terselesaikan dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain. Individu mungkin menjadi lebih mudah marah, menarik diri, atau sulit mempercayai orang lain.
  • Penurunan Produktivitas: Masalah kesehatan mental dapat mengganggu konsentrasi, motivasi, dan kinerja kerja. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas dan karir seseorang.

Selain beberapa poin penting tersebut di atas, urgensi Penyembuhan diri bukan hanya soal mengatasi rasa sakit atau trauma masa lalu, tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan dalam hidup kita sehari-hari. Beberapa alasan mengapa self-healing itu penting adalah:

1.     Mencegah penumpukan stres: Jika kita tidak mengatasi masalah atau perasaan yang ada, stres dan kecemasan bisa menumpuk dan merusak kesehatan mental dan fisik kita dalam jangka panjang.

2.     Menghindari gangguan emosional: Tanpa proses penyembuhan, kita bisa terjebak dalam pola pikir negatif yang mengarah pada perasaan tidak berharga, rasa takut, atau bahkan depresi.

3.     Meningkatkan hubungan dengan diri sendiri: Self-healing membantu kita untuk lebih menerima diri sendiri, mengenali kekuatan dan kelemahan kita, serta mengembangkan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri.

4.  Meningkatkan hubungan dengan orang lain: Ketika kita sembuh secara emosional dan mental, kita bisa lebih hadir dan terbuka dalam hubungan dengan orang lain, tidak lagi terjebak dalam luka lama atau perasaan negatif yang belum terselesaikan.

5.     Memberikan energi untuk tumbuh: Dengan sembuh, kita memberi ruang untuk berkembang lebih baik, menjadi lebih kuat, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup yang akan datang.


Korelasi Self Healing dan pola kehidupan modernitas masyarakat

 



Self-healing dan modernitas masyarakat saling berkaitan erat, mengingat perkembangan pesat teknologi, gaya hidup, dan perubahan sosial yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Dalam konteks modernitas, yang ditandai dengan globalisasi, perubahan cepat dalam pekerjaan, serta interaksi sosial yang semakin dipengaruhi oleh teknologi, self-healing bisa menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan psikologis dan emosional. Namun, ada beberapa korelasi yang perlu diperhatikan antara self-healing dan modernitas masyarakat:

1. Tekanan dan Alienasi dalam Masyarakat Modern

Modernitas membawa serta tekanan dan tuntutan tinggi, seperti harapan untuk selalu produktif, kompetitif, dan sukses. Banyak orang merasa terisolasi atau terasing, baik dalam hubungan sosial yang semakin tergantung pada teknologi atau tuntutan pekerjaan yang menuntut kinerja tinggi. Dalam hal ini, self-healing menjadi penting karena dapat membantu individu untuk merespon tekanan tersebut dengan cara yang lebih sehat, seperti melalui teknik relaksasi, introspeksi, atau terapi untuk mengatasi perasaan terasing atau tertekan.

2. Dampak Teknologi pada Kesehatan Mental

Masyarakat modern sangat dipengaruhi oleh teknologi, yang memberi kemudahan dalam kehidupan sehari-hari namun juga menciptakan kecemasan dan ketergantungan. Media sosial, misalnya, sering kali memengaruhi harga diri dan rasa bahagia seseorang, dengan menciptakan perasaan perbandingan sosial yang konstan. Self-healing dalam hal ini bisa mencakup digital detox, yakni memberi waktu untuk menjauh dari layar dan lebih fokus pada interaksi langsung atau kegiatan yang lebih menenangkan, seperti meditasi.

3. Kesadaran tentang Kesehatan Mental

Di masyarakat modern, terdapat peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Masyarakat kini semakin terbuka untuk membicarakan kecemasan, depresi, atau perasaan tertekan, yang sebelumnya sering dianggap tabu. Self-healing, dalam konteks ini, menjadi lebih diterima sebagai bagian dari pemeliharaan kesehatan yang menyeluruh. Banyak orang sekarang mencari terapi, membaca buku pengembangan diri, atau menggunakan aplikasi meditasi untuk meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Ini menunjukkan bahwa masyarakat modern semakin menganggap penting untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional.

4. Keterbatasan Waktu dan Keinginan untuk Solusi Cepat

Masyarakat modern yang sibuk sering kali menginginkan solusi yang cepat untuk masalah mereka, termasuk dalam hal penyembuhan diri. Hal ini bisa menjadi tantangan, karena penyembuhan diri adalah proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan upaya yang konsisten. Di sisi lain, teknologi dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan telah membawa solusi alternatif yang lebih mudah diakses, seperti terapi online atau aplikasi meditasi yang dapat dilakukan kapan saja. Namun, ada risiko ketika kita mencari solusi instan dan tidak memberi cukup ruang untuk refleksi mendalam yang diperlukan dalam self-healing.

5. Globalisasi dan Pengaruh Budaya Luar

Pengaruh globalisasi dalam masyarakat modern membuat banyak orang terpapar pada budaya dan praktik penyembuhan dari berbagai belahan dunia. Hal ini memperkenalkan konsep-konsep baru tentang self-healing, seperti yoga, meditasi, atau pengobatan holistik, yang kini banyak diterima dan dipraktikkan secara luas. Masyarakat modern memiliki lebih banyak pilihan dalam menjalani proses penyembuhan diri, dan ini bisa memberi dampak positif bagi mereka yang mencari cara baru untuk mengatasi stres dan perasaan tidak seimbang.

6. Kehidupan yang Lebih Individualistis

Masyarakat modern cenderung lebih mengutamakan nilai-nilai individualisme, yang kadang dapat memengaruhi cara kita memahami dan mengelola diri sendiri. Di satu sisi, ini memberi ruang bagi pencarian self-healing secara mandiri. Namun, di sisi lain, hal ini bisa menciptakan isolasi, karena orang sering kali merasa harus mengatasi tantangan hidup mereka sendirian, tanpa mencari dukungan dari orang lain. Self-healing, dalam hal ini, harus mempertimbangkan pentingnya koneksi sosial dan dukungan emosional, yang kadang terabaikan dalam kehidupan modern yang serba sibuk.

7. Kebutuhan akan Pencapaian dan Kesuksesan

Masyarakat modern sering kali mendefinisikan kesuksesan dalam bentuk pencapaian materi atau sosial, yang bisa menjadi sumber stres besar bagi individu yang merasa tidak memenuhi standar tersebut. Dalam situasi ini, self-healing menjadi penting untuk membantu seseorang melepaskan ekspektasi yang tidak realistis, dan lebih fokus pada penerimaan diri, kebahagiaan internal, dan kesejahteraan jangka panjang. Teknik seperti mindfulness dan meditasi dapat membantu individu mengatasi perasaan tertekan oleh standar kesuksesan yang terlalu tinggi.

Hipnoterapi untuk penyembuhan diri Optimal

 





Hipnoterapi adalah salah satu metode yang digunakan dalam penyembuhan diri, dan bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk mengatasi berbagai masalah emosional, mental, maupun fisik. Proses hipnoterapi melibatkan penggunaan hipnosis untuk membawa seseorang ke dalam kondisi relaksasi yang mendalam atau "trance," di mana pikiran sadar sedikit terhalang dan pikiran bawah sadar menjadi lebih terbuka untuk menerima sugesti yang dapat membantu dalam proses penyembuhan.

Berikut adalah beberapa cara hipnoterapi bisa mendukung proses self-healing:

 

1. Mengatasi Stres dan Kecemasan

Hipnoterapi dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan stres dengan memanfaatkan relaksasi dalam kondisi hipnosis. Ketika tubuh dan pikiran berada dalam keadaan tenang, sistem saraf parasimpatis diaktifkan, yang membantu mengurangi respons stres tubuh. Hipnosis dapat mengarahkan pikiran untuk mengganti pola pikir negatif yang berhubungan dengan kecemasan, dan memberikan sugesti yang lebih menenangkan.

2. Mengatasi Trauma atau Pengalaman Masa Lalu

Hipnoterapi sering digunakan untuk membantu individu mengatasi trauma atau kenangan buruk yang belum sepenuhnya diproses. Proses ini memungkinkan seseorang untuk mengakses kenangan atau perasaan yang mungkin tersembunyi di bawah kesadaran dan memberikan kesempatan untuk memprosesnya dengan cara yang lebih sehat. Dengan bantuan terapis, seseorang dapat mengubah cara mereka merespons atau memandang peristiwa tersebut, sehingga menyembuhkan luka emosional.

3. Mengubah Pola Pikir atau Perilaku Negatif

Salah satu kekuatan utama hipnoterapi adalah kemampuannya untuk mengakses pikiran bawah sadar. Jika ada kebiasaan atau pola pikir negatif yang menghambat pertumbuhan atau penyembuhan diri (misalnya kecanduan, kebiasaan buruk, atau pola hubungan yang tidak sehat), hipnoterapi bisa membantu untuk menggantinya dengan pola pikir atau perilaku yang lebih positif dan produktif. Melalui sugesti yang diberikan selama sesi hipnosis, seseorang bisa memperkuat komitmen mereka untuk berubah dan membuat keputusan yang lebih sehat.

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Harga Diri

Banyak orang yang mengalami masalah dengan kepercayaan diri dan harga diri yang rendah, yang sering kali berakar dari pengalaman masa lalu atau persepsi negatif tentang diri sendiri. Hipnoterapi dapat membantu dengan memberikan sugesti yang memfokuskan pada penguatan diri, mengubah persepsi diri yang negatif menjadi lebih positif. Ini juga dapat membantu individu untuk merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri dan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dalam hidup.

5. Mengatasi Rasa Sakit dan Gangguan Fisik

Hipnoterapi juga digunakan dalam konteks penyembuhan fisik, seperti mengurangi rasa sakit kronis, masalah tidur, atau kondisi fisik tertentu yang terkait dengan stres atau kecemasan. Dalam beberapa penelitian, hipnoterapi telah terbukti efektif untuk mengelola nyeri, seperti nyeri akibat cedera, migrain, atau gangguan pencernaan. Ini dilakukan dengan membantu tubuh untuk merespons rasa sakit dengan cara yang lebih terkendali dan lebih sedikit terasa.

6. Meningkatkan Kualitas Tidur

Salah satu manfaat yang sering dicari dari hipnoterapi adalah meningkatkan kualitas tidur. Bagi mereka yang menderita insomnia atau gangguan tidur lainnya, hipnoterapi bisa membantu untuk menenangkan pikiran yang terlalu aktif dan membawa tubuh ke keadaan relaksasi yang mendalam, sehingga lebih mudah untuk tidur nyenyak. Hipnosis dapat memberi sugesti untuk melepaskan kecemasan dan stres yang mungkin menghalangi tidur yang baik.

7. Penyembuhan Emosional dan Spiritualitas

Banyak orang juga menggunakan hipnoterapi untuk mendalami aspek spiritualitas atau mencari makna hidup yang lebih dalam. Beberapa teknik hipnoterapi bertujuan untuk membantu seseorang mengatasi perasaan kosong, kebingungan, atau pencarian jati diri yang bisa datang setelah pengalaman hidup yang berat. Hipnoterapi bisa membantu membuka wawasan dan mengarahkan individu pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka dan tujuan hidup mereka.

Keuntungan Hipnoterapi dalam Self-Healing:





  • Proses yang Relaksatif: Hipnosis memungkinkan seseorang untuk masuk ke dalam keadaan yang sangat relaksasi, yang secara alami meredakan stres dan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk sembuh.
  • Akses ke Pikiran Bawah Sadar: Dengan mengakses pikiran bawah sadar, hipnoterapi bisa membantu mengatasi masalah yang mungkin tidak disadari, seperti ketakutan atau keyakinan yang menghalangi penyembuhan.
  • Tanpa Efek Samping: Hipnoterapi cenderung tidak memiliki efek samping seperti obat-obatan atau terapi lainnya. Itu sebabnya, ini sering dianggap sebagai metode yang aman dan alami.

Namun, meskipun hipnoterapi memiliki banyak manfaat, penting untuk memastikan bahwa terapis yang kamu pilih memiliki kualifikasi yang tepat dan dapat dipercaya. Ngomong-ngomong tentang layanan Hipnoterapi nih sobat, Hypno Care center adalah layanan klinik kesehatan mental berbasis Hipnoterapi yang sudah melayani ratusan klient untuk pulih dari berbagai permasalahan mental mereka yg problematik. Dengan terapis berpengalaman dan tersertifikasi, kami berupaya untuk senantiasa memberikan kualitas pelayanan terbaik.  Hypno Care Center Mental Health and Care.

 

Penulis

 

Hypno Care center Official
















 

|Hipnoterapi Anak Mau Makan Nasi Makassar| Hipnoterapi Anak Makassar|Hipnoterapi Anak Tantrum Makassar| Tempat Praktik Hipnoterapi | Terapi anak di Makassar | Hipnoterapi Makassar| Hipnotrapi Makassar|

 













Sumber referensi artikel :

https://www.detik.com/jabar/jabar-gaskeun/d-6250225/pengertian-self-healing-manfaat-dan-cara-terbaik-melakukannya

 

 

https://pijarpsikologi.org/blog/8-metode-self-healing

 

https://www.rri.co.id/lain-lain/1247468/5-langkah-self-healing

 

https://www.alodokter.com/self-healing-inilah-6-cara-melakukannya

 

https://www.bfi.co.id/id/blog/self-healing-artinya-penyembuhan-diri-begini-cara-melakukannya

 

https://addayogabali.com/difference-between-pilates-and-yoga-which-one-is-better/